Cegah Emergency Pasien, 40 Tenaga Medis RSUD Kaimana Ikuti Pelatihan BTCLS

  • Whatsapp

ALREINAMEDIA.COM, KAIMANA – Mencegah terjadinya emergency yang sering terjadi pada pasien dilingkungan rumah sakit, 40 perawat RSUD Kabupaten Kaimana Papua Barat telah melakukan update ilmu perawatnya dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit setempat.

Dengan adanya Workshop Assesment Rumah Sakit dan Kontiunitas Pelayanan dilingkungan rumah sakit, 40 tenaga medis tersebut telah mengikuti pelatihan Basic Trauma And Cardiac Life Support (BTCLS) yang bertempat diruang Akreditasi, Rabu (30/09/2020).

Kegiatan pelatihan ini berlangsung selama 5 hari yang dibuka sejak tanggal 26 September lalu hingga ditutup hari ini dengan berbagai materi serta teori yang di sampaikan langsung oleh ketua panitia dr. Albert S Kapitaraw, Sp B. Finacs Fics dan praktek oleh beberapa tim dokter atau pengajar AGD 188 Jakarta.

Kabid Keperawatan dan Kebidanan RSUD Kaimana Ns. Ansolmus Oron, S.Kep ketika dikonfirmasi ditengah-tengah kesibukannya mengatakan, kegiatan ini adalah updetan buat rumah sakit khususnya bagi perawat atau tenaga medis yang bekerja dan berada dilingkuan rumah sakit.

“Ilmu perawat itu skilnya harus di update terus, salah satunya melalui pelatihan BTCLS ini, kegiatan yang dilakukan untuk perawat sehingga perawat-perawat itu harus mampu melakukan tindakan-tindakan emergecy yang besifat trauma atau kecelakaan. Perawat yang tidak pernah mengikuti pelatihan seperti ini, dia kemungkinan tidak bisa menangani pasien-pasien yang bersifat emergency,” ujarnya.

Ansolmos Oron mengungkapkan, di rumah sakit ini sudah banyak perawat-perawat yang ikut pelatihan ini, tetapi kemungkinan update ilmunya sudah lama.

“Nah melalui kegiatan ini, sekarang kita mengupdate yang baru sehingga perawat-perawat Kaimana dia tidak ketinggalan dan kalah dengan perawat-perawat dari rumah sakit lain. Disini juga bukan hanya rumah sakit saja yang perawatnya ikut kegiatan pelatihan ini, tetapi kita telah panggil perawat dari luar juga, yaitu satu perawat dari klinik Polres Kaimana dan perlu diketahui bahwa mereka ini sudah mengikuti teori selama tiga hari dengan metode zoom dan dihari keempat pada selasa kemarin mereka semua telah melakukan praktek,” pungkasnya.

Peserta BHD ketika menerima materi dari tim dokter

“Dari 40 peserta yang mengikuti pelatihan ini, kami bagi menjadi 4 kelompok, yang mana kelompok pertama yaitu kelompok yang belajar tentang Elektro Kardial Glasik (EKG), kelompok ini adalah kelompok yang diajarkan untuk mengetahui aliran jantung pasien, yang mana mereka ini dilatih untuk mengetahui tentang pasien yang bermasalah dengan aliran jantungnya bisa dibaca dengan EKG tersebut. Kemudian kelompok yang kedua yaitu kelompok DC Shock, kelompok DC Shock ini mereka diajarkan tentang bagaimana cara mematikan arus listrik yang ada di dalam tubuh pasien ketika di dalam jantung pasien ada yang kostlet dan ketika pasien dibantu dengan DC Shock ini maka dia akan diberikan tenaga yang lebih, sehingga mematikan sistem arus listrik dalam jantung pasien tersebut,” Jelasnya.

Kemudian kelompok yang ketiga, lanjut Ansolmus Oron. “Kelompok ketiga yaitu kelompok BHD, yang mana kelompok BHD ini adalah mereka diajarkan tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD-red) atau Basic Like Support dan mereka ini adalah kelompok yang nantinya memberikan ketika ada pasien yang masuk dalam keadaan kritis, perlu diketahui juga bahwa BHD ini juga penting untuk perawat-perawat karena ketika dia bekerja disuatu rumah sakit atau klinik-klinik lain, dia sudah memiliki sertifikat BHD ini dan itu wajib bagi semua perawat dan kelompok keempat yaitu kelompok Initial Asesment (IBS),” ujar Ansolmos Oron.

Harapan saya selaku Kepala Bidang Keperawatan dan Kebidanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kaimana ini, kedepannya semua perawat-perawat dengan ilmunya yang sudah diterapkan saat ini bisa mengaplikasikan dalam tugasnya sehari-hari.

“Khususnya buat pasien-pasien yang emergency mereka perawat-perawat ini sudah bisa tangani dengan cepat dan tepat,” harapnya.

Dari semua kegiatan yang dilakukan oleh pihak RSUD ini, pantauan kami bahwa kegiatan ini bukan saja dilakukan dalam satu ruangan tetapi dibagi menjadi empat ruangan yang mana ruang rapat RSUD di khususkan bagi kelompok EKG dan praktek EKG, ruangan kedua yaitu ruangan Akreditasi yang mana di khususkan untuk prektek DC Shock, yang ketika adalah ruangan IBS atau ruangan pertemuan UKA yang di khususkan untuk prektek BHD, sedangkan untuk kelompok ke empat yang merupakan kelompok praktek Initial Asesment mereka sendiri melakukan langsung diruangan dokter. Selain materi dan prektek yang di berikan langsung oleh dr. Albert S Kapitaraw, Sp B. Finacs Fics yang merupakan ketua panitia penyelenggara, perawat-perawat tersebut juga telah mendapat ilmu lebih yang diberikan langsung oleh empat tim dokter yang di datangkan langsung dari Rumah Sakit Persahabatan Jakarta.

REPORTER: IMRAN ALWI

Pos terkait